Namun meski dengan banyaknya keunggulan yang sudah dijelaskan, perubahan cepat untuk 'belajar melalui internet' ini tidak mudah juga untuk diterima.
Rasanya masih ada saja yang meragu atau bahkan mempertanyakan efektivitas dan manfaatnya.
Kami tidak menyalahkan pihak-pihak yang masih meragu. Wajar, karena untuk mencoba hal baru memanglah tidak mudah.
Harus ada bukti dan keyakikan kuat untuk meninggalkan kebiasaan lama dan hal konvensional untuk menjadikan perbaruan sebagai bagian dari kehidupan kita saat ini.
Maka dari itu beberapa hal ini mungkin dapat mewakili keresahan Anda terhadap metode e-learning.
Bisa dikatakan perbedaan mendasar dari training konvensional dan e-learning terletak pada teknologi yang digunakan.
Jika training konvesional mengharuskan Anda untuk datang ke lokasi, melakukan perjalanan yang memakan waktu, mempersiapkan akomodasi, dan memakan banyak waktu Anda, dengan e-learning Anda dapat memangkas itu semua. Cukup membuka komputer atau laptop Anda dan langsung terhubung ke kelas online.
(Baca juga: Tantangan Belajar Era 21)
Bayangkan berapa banyak waktu yang sudah Anda hemat dengan melakukan hal ini? Ditambah lagi teknologi yang semakin canggih, tidak memberikan batasan untuk kita melakukan apa-apa yang biasa kita lakukan pada training konvensional. Sehingga kekhawatiran akan materi yang tidak lengkap menjadi seperti kecemasan sesaat yang sebenarnya tidak perlu.
Selain kekhawatiran akan materi, persoalan ruang yang terbatas dan ‘jarak’ bersama trainer juga seringkali menjadi kebimbangan untuk memilih e-learning sebagai metode perbaruan kemampuan.
Padahal dengan berpindah ke ruang digital, ruangan yang dulu bisa dihitung dalam satuan meter, kini menjadi sangat luas. Jarak antara Anda dan trainer pun justruk malah semakin dekat. Mengapa demikian?
Karena Anda tetap bisa bertanya langsung kepada mereka, ada berbagai fitur dalam kelas online yang bisa mengakomodir hal ini. Bahkan jika memungkinkan, untuk beberapa orang yang selalu ragu untuk mengajukan pertanyaan, ruang kelas digital dapat menyediakan ruang privasi seperti pesan pribadi sehingga meningkatkan kenyamanan saat berdiskusi.
Menerima perubahan memang tidak mudah, termasuk bagaimana kita memberi nilai pada lembar serfikat yang biasa kita terima menjadi sebuah foto digital yang mungkin harus kita cetak sendiri.
Perbedaan material ini tidak jarang memberikan penurunan ekspektasi dari sebuah nilai. Beberapa mungkin menganggap e-certificate sebagai sebuah ‘gambar digital’ yang tidak ada bedanya dengan foto-foto lain di internet. Tidak ada sensasi pengakuan akan sebuah kemampuan melalui sertifikat.
Padahal yang perlu dimaknai adalah nilai akan suatu benda atau hal bukan diukur dari materialnya, melainkan dari apa yang ada di dalamnya. E-Certificate bukanlah file foto biasa, di dalamnya terdapat nama Anda dan pihak yang bertanggung jawab dalam mengakui kemampuan Anda.
Bahkan dengan E-Certificate, Anda justru mendapat lebih banyak kemudahan. Jika umumnya, Anda hanya mendapatkan satu lembar serifikat seusai training, E-Certificate dapat Anda cetak berapa pun jumlah yang Anda ingingkan. Jika sebelumnya Anda harus hati-hati dalam mendokumentasikan lembaran-lembaran sertifikat yang ada miliki, kini Anda dapat membawanya dengan mudah, tidak perlu khawatir tertinggal jika dibutuhkan. Bukankan ini justru lebih unggul?
(Baca juga: Tetap Produktif di Segala Situasi Dengan Memilih yang Pasti)
Mungkin segitu dulu beberapa keresahan utama yang kami temukan di lapangan, tentang bagaimana Anda yang masih ragu-ragu dalam memilih e-learning. Jika dibedah lebih dalam, bisa saja kita menemukan fakta-fakta baru yang semakin mewakili diri Anda. Namun sepertinya hal ini bisa menjadi sangat panjang.
Selanjutnya, izinkan kami memberikan sedikit saran dan tips yang semoga dapat berguna bagi Anda sebelum memilih e-learning yang tepat. Faktor-faktor apa saja yang harus Anda masukan dalam daftar agar pengalaman belajar digital Anda menjadi sebuah langkah menyenangkan dalam membuat kebiasaan baru di artikel selanjutnya.
Training Center
by Premysis Consulting.