Umumnya pergantian tahun selalu dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga atau teman-teman ditemani acara bakar-bakar makanan seperti ayam atau membuat sate.
Namun sebelum Anda melakukannya, apakah Anda sudah memastikan bahwa cara yang Anda lakukan aman? Hati-hati, sembarangan membakar daging sapi atau ayam bisa menyebabkan penyakit bagi yang mengonsumsinya!
Bahkan bukan hanya soal proses memasak, proses penyimpanan dan pra-produksi juga harus diperhatikan untuk bisa menyajikan makanan yang aman.
Seperti apa seharusnya? Ini dia 5 cara membuat sate yang aman sesuai standar keamanan pangan!
Biasanya acara bakar-bakar makanan di tahun baru diselenggarakan malam hari, namun jika Anda sudah menyediakan daging sedari siang atau bahkan beberapa hari sebelumnya, maka sangat disarankan untuk menyimpan daging di dalam lemari es bagian chiller dengan wadah tertutup rapat.
Karena dengan menggunakan wadah tertutup, kontaminasi silang bisa dicegah sehingga tidak ada bakteri di dalam lemari es yang masuk ke dalam daging dan sebaliknya.
Banyak yang salah kaprah dengan berasumsi bahwa mencuci daging sebelum dimasak dapat membersihkan daging sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.
Faktanya mencuci daging dapat merusak kualitas daging dan justru meningkatkan potensi adanya kontaminasi bakteri dari daging atau pun cipratan airnya ke bahan makanan lain.
Satu-satunya cara untuk membunuh kuman dan bakteri yang ada di dalam daging adalah dengan memasaknya di suhu yang tepat.
(Baca juga: 7 Prinsip HACCP untuk Industri Pangan)
Jangan gunakan alat masak yang sama untuk daging dan sayur atau bahan makanan lain kecuali Anda mencuci dan melakukan sanitasi barang-barang tersebut terlebih dahulu sebelum digunakan bergantian.
Siapkan wadah dan alat masak seperti pisau atau talenan yang berbeda untuk daging, sayur atau bahan makanan lain dengan tujuan untuk menghindari kontaminasi silang pada makanan.
Setiap jenis makanan, daging maupun sayur memiliki durasi waktu masak yang berbeda. Umumnya kita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa membunuh bakteri dalam makanan berbahan daging supaya aman dikonsumsi.
Jenis daging yang berbeda membutuhkan suhu masak yang berbeda, dan tentu harus disesuaikan dengan durasi masak yang cukup untuk memastikan suhu minimal bagian tengah daging tercapai.
(Baca juga: Update Apa Saja Yang Perlu Anda Ketahui Pada FSSC versi 5.1?)
Dilansir dari United States Department of Agriculture atau USDA, berikut standar minimal suhu masak beberapa jenis daging sehingga dapat dikonsumsi dengan aman. Terdapat pula acuan visual daging yang sudah matang dan yang belum matang.
Bahaya dari daging yang tidak matang, antara lain:
Jika Anda berpikir untuk mendapatkan makanan yang aman dikonsumsi dengan cara memasaknya selama mungkin, Anda salah. Pada proses membakar daging seperti sate, kondisi daging yang hangus juga bisa memberikan bahaya bagi yang mengonsumsinya.
Apabila Anda membakar daging terlalu hangus, bahaya yang ditimbulkan antara lain:
Itulah 5 hal penting yang harus Anda perhatikan saat memasak daging dengan metode dibakar seperti sate. Tidak salah untuk merayakan tahun baru dengan bakar-bakar makanan, namun jangan sampai niat yang membahagiakan itu malah berujung pada ancaman penyakit yang tidak diharapkan.
Jika Anda ingin mengetahu lebih dalam proses produksi makanan yang sesuai dengan standar keamanan pangan (Food Safety), Anda bisa bertemu ahlinya dengan diskusi langsung melalui training-training yang ada di Food Safety-Quality dari Premysis Consulting. Ada banyak metode training yang bisa dipilih seperti Virtual Training, E-Training, Public Training, dan In-House Training. Pilih sesuai kebutuhan Anda!
Kami juga menerima pendampingan untuk menjamin Anda mendapatkan pengetahuan yang lengkap sebelum melakukan uji sertifikasi. Anda dapat menghubungi kami di nomor WhatsApp 0812-9826-2727 atau klik di sini.